Allah menciptakan kesenangan dan kesedihan. Allah juga menciptakan yang halal dan yang haram. Dia memberikan pilihan diantara keduanya kepada iblis saat Adam diciptakan. Iblis memilih syahwat dan kesenangan. Iblis juga memilih yang haram, yang keji, dan yang mungkar, sehingga semua itu yang menjadi kecenderungan dan selera iblis. Allah juga memberikan pilihan kepada Adam. Namun Adam memilih kesedihan, ibadah, dan yang halal, sehingga semua itu menjadi tuntunan dan harapannya. Semua itu menjadi harta dan dagangannya, sementara yang sebaliknya telah menjadi harta dan dagangan iblis. Kebutuhan dan keinginan seseorang merupakan nyawa kehidupannya. Jika kehidupannya hilang, orang itu pun binasa.
Betapa banyak makhluk Allah yang ketika kebutuhan, keinginan, dan tekadnya hilang, dia segera mati dan binasa. Demikian pula dengan hal ini. Iblis telah memlikinya sehingga menjadi syahwat, hawa nafsu, dan hisupku. Ketika hal itu hilang dariku (iblis), maka aku akan binasa. Namun, ketika iblis berhasil mengalahkannya, iblis akan tetap eksis. Seandainya syahwat, hawa nafsu, dan hidupku (iblis) ada pada orang lain, berarti ia telah mengambilnya dariku. Iblis pasti akan sekuat tenaga untuk mengalahkannya agar ia tetap menjadi penopang hidupnya.
Nah,,,dalam hal ini manusia telah merampas hidupnya (iblis) yang berupa syahwat dan hawa nafsu. Ia menyimpan dan menyembunyikannya. Ia telah bersiap2 memerangiku. Oleh karenanya, tidak ada jalan lain bagi si pemilik asli untuk mendapatka haknya kecuali dengan berperang dan mengalahkan manusia yang zalim itu. Itulah kondisi Iblis dan demikianlah iblis senang ketika bisa mengalahkannya.
0 komentar:
Posting Komentar