CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, Oktober 30, 2008

Apa bentuk kezaliman manusia sehingga iblis mengatakannya zalim,,,,???



Bentuk kezaliman manusia adalah manusia telah merampas hawa nafsu dan menyimpannya ditempat miliknya. Kalaulah bukan karena kezalimannya itu, iblis tidak akan berusaha memeranginya dan mengambil barang halal darinya, sebagaimana dia telah mengambil hawa nafsu dan barang haram miliknya (iblis).

Bukankah tidak masuk akal kalau iblis ingin mengambil kembali hawa nafsunya, padahal iblis senang jika manusia mempergunakannya dalam segala urusan,,,???? Kalau Manusia mempergunakan hawa nafsunya (iblis), iblis tidak bersedih, tetapi gembira, karena berarti dia telah memenuhi kebutuhanku (iblis). Iblis malah bersedih jika manusia tidak menggunakannya. Iblis tidak meminta kebutuhannya itu karena ia (manusia) telah mengambilnya dariku (iblis).Iblis juga tidak berharap manusia mengembalikannya, sebab hal itu telah melekat padanya. Namun, iblis ingin manusia mempergunakannya. Ketika manusia mempergunakannya, maka itu berarti manusia telah membuat iblis hidup dan bahagia.

Pasalnya, manusia mempergunakannya sesuai maunya. Akan tetapi, kalau dia tidak mempergunakannya, maka itu berarti hawa nafsu tersebut tersimpan seperti tahanan. Jika dia berada dalam keadaan terkekang dan terikat, padahal dia merupakan nyawa kehidupanku, sehingga seolah2 aku dipenjara dan terikat, maka aku menjadi sedih.

Dengan begitu, dia mengganti hidupku dengan kematian. Oleh karena itulah, inlis berusaha dengan berbagai cara dan mendatanginya dengan segala tipu daya. Iblis kerahkan semua perangkat dan srana. Iblis keluarkan semua hiburan berikut alat2nya. Lalu iblis pukul, gerakkan, dan iblis lambaikan dengan harapan manusia melihatnya.

Dengan cara itu, iblis mulai bermusik dengan semangat. Iblis juga mempergunakan hawa nafsu yang ada padanya yang merupakan nyawa dan syahwatnya. Iblis pun menjadi hidup dan bahagia sampai dia menemukan jalan untuk bergerak dan terlepas dari pohon tersebut.

Untuk itulah, tak salah bila hadits ini menjadi semacam arahan dan anjuran kembali ihwal tipu daya dan perangkap iblis sebagaimana telah disinggung Allah dalam beberapa firman-Nya: “..Maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur,,,” [ QS. Al-Baqarah: 34], “Setan menjanjikan kemiskinan kepadamu dan menyuruhmu untuk melakukan kekejian,,,” [ QS. Al-Baqarah: 286 ],

0 komentar: